Jumat, 06 November 2009

PENCIPTAAN MANUSIA






Kejadian 1:26-31, 2:1-20

AYAT KUNCI

Kejadian 1:26

Dalam pelajaran pertama, kita telah mempelajari bahwa Tuhan adalah
Pencipta segala sesuatu - alam ini dan segala yang ada di dalamnya. Ia
menciptakan semua makhluk hidup seperti burung, ikan dan binatang dan
memberi kemampuan kepada mereka untuk berkembang biak menurut
ketetapan-Nya yaitu "berkembang biak menurut jenisnya masing-masing."
Tidak ada binatang yang dapat berganti jenis menjadi jenis binatang
yang lain. Ketetapan ini masih berlaku hingga hari ini. Setiap makhluk
hidup melahirkan keturunan atau anak menurut jenisnya.

1. PENCIPTAAN MANUSIA

   a. Tuhan adalah Pencipta Manusia
 
   Keberadaan manusia di atas bumi ini bukanlah muncul dengan
   sendirinya atau hasil proses evolusi dari binatang. Dengan tegas
   Alkitab mengatakan bahwa Tuhan sendirilah yang menciptakannya.

   "Berfirmanlah Tuhan: "Baiklah Kita menjadikan manusia ... maka
   Allah menciptakan manusia itu ...." Kejadian 1:26, 27

   "Yesus berkata,"Sebab pada awal dunia, Tuhan menjadikan mereka
   laki-laki dan perempuan." Markus 10:6

   b. Bagaimana Tuhan Menciptakan Manusia?

   Alkitab melaporkan bahwa manusia diciptakan Tuhan pada hari ke enam
   dari seluruh rangkaian penciptaan yang ada. Manusia itu diciptakan
   menurut gambar dan rupa Allah.

   "Maka Tuhan menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
   gambar Tuhan diciptakan-Nya dia; ... itulah hari keenam." Kejadian
   1:26-31

   Apa artinya manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah?
   Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah berarti adanya unsur-
   unsur tertentu yang Allah ciptakan di dalam diri manusia yang
   menyebabkan manusia itu menjadi makhuk mulia melebihi ciptaan Allah
   lainnya. Unsur-unsur tertentu tersebut misalnya adalah pikiran,
   spiritualitas dan lain-lain yang menyebabkan manusia bisa berpikir,
   memiliki hikmat, mengasihi, bersekutu dengan Tuhan dan lain-lain.
   Namun demikian, walaupun manusia diciptakan menurut gambar dan rupa
   Allah, perlu diingat bahwa terdapat perbedaan kualitas antara
   ciptaan dan Penciptanya. Bagaimanakah manusia pertama itu
   diciptakan? Ia diciptakan dari tanah, lalu Allah menghembuskan
   nafas-Nya ke dalam hidung. Kejadian 2:7 menyatakan: "Kemudian Tuhan
   Allah mengambil sedikit tanah, membentuknya menjadi seorang
   manusia, lalu menghembuskan nafas yang memberikan hidup ke dalam
   lobang hidungnya" (BIS).

   Manusia pertama yang diciptakan-Nya itu bernama Adam. Setelah
   menciptakan Adam, Tuhan memandang tidak baik jika Adam sendirian,
   maka diciptakan-Nya-lah seorang penolong yang sepadan dengan Adam.
   Bagaimana penolong Adam itu diciptakan? Ketika Tuhan membuat Adam
   tidur nyenyak. Tuhan mengambil salah satu dari rusuk Adam, kemudian
   menutup tempat itu dengan daging. Dari rusuk Adam itulah dibangun
   Allah seorang perempuan. Ia bernama Hawa. Kejadian 2:18-22; 3:20.
   Demikianlah kisah Tuhan menciptakan manusia.

2. SUSUNAN NATUR MANUSIA
 
   Pada umumnya terdapat tiga teori pembagian natur manusia dalam
   teologia, yaitu trikotomi, dikotomi dan monokotomi.

   a. Trikotomi
 
   Trikotomi adalah pandangan yang percaya bahwa natur manusia terdiri
   dari tiga bagian, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Menurut teori ini
   ketika Allah menciptakan manusia, Allah memberikan tiga unsur utama
   di dalam diri manusia yaitu tubuh, jiwa dan roh.

   Tubuh adalah unsur lahiriah manusia yang dapat dilihat yang
   melaluinya manusia dapat melihat, mendengar, menyentuh dan
   sebagainya.

   Jiwa adalah unsur batiniah manusia yang tidak dapat dilihat. Jiwa
   manusia terdiri dari tiga unsur utama yaitu pikiran, emosi
   (perasaaan) dan kehendak. Dengan pikirannya, manusia dapat
   berpikir, Dengan perasaannya manusia dapat mengasihi dan dengan
   kehendaknya, manusia dapat memilih.

   Roh adalah unsur yang paling dalam dari manusia yang
   memungkinkannya untuk bersekutu dengan Tuhan.

   Kebanyakan para penganut teori ini mendasarkan pandangannya pada
   perkataan Paulus  dalam I Tesalonika 5:23 dan penulis Ibrani dalam
   Ibrani 4:12 yang secara jelas menyebutkan tiga unsur tersebut yang
   berbunyi demikian:

   "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya, dan
   semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak
   bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." I Tes. 5:23

   "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang
   bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
   dan roh, sendi-sendi dan sumsum,; ia sanggup membedakan
   pertimbangan dan pikiran hati kita." Ibr. 4:12

   b. Dikotomi

   Dikotomi adalah pandangan yang percaya bahwa natur manusia terdiri
   dari dua bagian saja, yaitu tubuh dan roh (jiwa termasuk di
   dalamnya). Kebanyakan para penganut teori ini mendasarkan
   pandangannya pada argumentasi berikut ini:

   1) Ketika Allah menciptakan manusia, Allah menghembuskan ke
      dalam manusia hanya satu prinsip saja, yaitu jiwa/napas yang
      hidup. Kej. 2:7

      Para penganut dikotomi memandang istilah jiwa dan roh di dalam
      Alkitab bukan sebagai dua substansi yang berbeda, tetapi
      merupakan istilah yang sering dipakai secara bergantian/bisa
      dipertukarkan oleh penulis Alkitab, misalnya dalam Mat. 6:25;
      10:28 (Manusia disebut dengan istilah tubuh dan jiwa) dan Pkh.
      12:7; I Kor. 5:3,5 (manusia disebut dengan istilah tubuh dan
      roh). Contoh lainnya adalah Kej. 41:8; Maz. 42:6; Mat. 20:28;
      27:50; Yoh. 12:27; Ibr. 12;23; Why. 6:9.

   2) Penyebutan jiwa dan roh secara bersamaan seperti dalam I
      Tesalonika 5:23 dan Ibrani 4:12, tidak harus ditafsirkan sebagai
      adanya dua substansi yang berbeda. Sebab jika ditafsirkan
      demikian, maka manusia tidak hanya dibagi dalam tiga substansi
      saja, melainkan lebih, misalnya dalam Mat. 22:37 menyebutkan
      secara bersamaan hati, jiwa dan akal budi (pikiran).

   3) Pada umumnya kesadaran manusia hanya menunjukkan adanya dua
      bagian dalam diri manusia, yaitu unsur yang badaniah/jasad (yang
      dapat dilihat) dan unsur rohaniah (yang tidak dapat dilihat).

   c. Monokotomi

   Monokotomi adalah pandangan yang percaya bahwa manusia merupakan
   pribadi yang utuh yang tidak dipisah-pisahkan. Manusia tidak akan
   bisa ada/hidup tanpa tubuh atau jiwa/rohnya. Tubuh tidak akan bisa
   hidup tanpa jiwa/roh, demikian juga sebaliknya. Menurut teori ini,
   istilah Alkitab "jiwa" dan "roh" hanyalah ekspresi lain dari
   pribadi/hidup manusia itu sendiri.

3. KONDISI ADAM PADA WAKTU DICIPTAKAN
 
   Kita telah mempelajari bahwa Adam diciptakan oleh Allah. Lalu
   bagaimana kondisi Adam pada waktu diciptakan? Alkitab menyatakan
   bahwa ketika Allah menciptakan Adam, ia dalam kondisi yang sangat
   baik. Kejadian 1:31 mengatakan:

   "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu SUNGGUH AMAT
   BAIK."

   Jadi, kondisi Adam pada waktu itu adalah dalam keadaan sempurna dan
   suci atau tanpa dosa.

4. TUJUAN ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA
 
   Mengapa Tuhan menciptakan manusia? Ia menciptakan manusia untuk
   kemuliaan-Nya. Tuhan ingin manusia yang dibentuk menurut gambar dan
   rupa-Nya dapat bersekutu dengan-Nya dan memuliakan-Nya. Alkitab
   menyatakan: "...yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku...." Yesaya 43:7


DOA

"Bapa, terima kasih karena Engkau telah menciptakan saya dengan sangat
luar biasa ini. Khususnya, terima kasih karena Engkau menciptakan
saya agar saya dapat mengenal, mengasihi dan menyembah Engkau." Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar